Fiksimini Berbahasa Sunda dalam Media Sosial

Dian Indira, Teddi Muhtadin, T. Fatimah Djajasudarma

Abstract


Dipandang dari sudut pandang media sosial, globalisasi merupakan alternatif kepada kemunculan bahasa-bahasa kecil ke dalam ranah global. Di samping itu, media sosial menjadi alternatif kepada keterbatasan media konvensional. Ini terbukti dengan kemunculan kumpulan-kumpulan bahasa Sunda di media sosial seperti Facebook dan Twitter yang boleh diakses oleh semua orang tanpa mengetahui sempadan  negara. Satu kumpulan dalam media sosial  iaitu kumpulan Fiksmimini Bahasa Sunda (FBS) pada laman Facebook yang lahir pada 16 September 2011. Kumpulan ini dianggotai oleh lebih dari 10,000 ahli dari pelbagai negara. Kumpulan ini komited untuk menggunakan bahasa Sunda sesuai dengan aturan bahasa Sunda yang baik dan benar. Dalam proses pengumpulan  ini telah melahirkan pengarang  baru dan mengghairahkan kembali para penulis lama dalam bahasa Sunda. Sebahagian daripada karya mereka kemudiannya diterbitkan dalam media konvensional seperti majalah dan buku. Di samping itu, kumpulan FBS telah memberi inspirasi pula munculnya kumpulan-kumpulan berbahasa Sunda lainnya baik yang memberi tumpuan pada bentuk susastra (antara lain fiksimini, cerita pendek, petisi, haiku, pantun) dan nonsastra. Kaedah penyelidikan menggunakan kaedah kualitatif dengan data deskriptif melalui teknik kajian kesusasteraan. Melalui kajian fiksimini dalam media sosial ini akan dikupas masih tinggikah kepedulian masyarakat pemilik bahasa Sunda (orang Sunda) terhadap bahasa Sunda dikaitkan dengan keadaan bahasa Sunda yang termasuk kategori terancam punah.

 

Kata kunci: Fiksimini, bahasa Sunda, susastera, media sosial, Facebook.


Full Text:

PDF

References


Anuar, F. N., Ahmad, F., & Salleh, S. M. (2018). Meme sebagai seloka persendaan dan parodi: Impak dimensi sosiobudaya. Jurnal Komunikasi Malaysian Journal of Communication, 34(1), 76-77.

Cuevas, K. S. (2016). The importance of keeping your native language alive. Retrieved from https://www.theodysseyonline.com/the-importance-of-keeping-your-native-language-alive

Delisianti, M. (2014). Mantan. Retrieved from http://maaymeong.blogspot.com/2014/10/conto-fiksi-mini-bahasa-sunda-mantan.html

Djajasudarma, F. (2016). Monograf diksi kesantunan dalam ranah sosiolinguistik pembentukan karakter: Analisis bahasa Budaya Sunda di Jawa Barat. Jatinangor: Unpad Press.

Flynn, S. I. (2009). Global culture. Retrieved from https://www.enotes.com/research-starters/global-culture

Gumilar, D. A. (2009). Sekilas mengenal sejarah Koran Bahasa Sunda. Retrieved from https://dikri09.wordpress.com/2009/04/25/sekilas-mengenal-sejarah-koran-bahasa-sunda/

Hendrayana, D. (2017). Memelihara riak Sunda. Paramasastra Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya, 4(2), 255.

Jenura, E. D. (2013). Leungit basa, leungit budaya. Retrieved from http://fikminsunda.com/buka/baca/1359252877

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Keempat). (2011). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kartikasari, R., Anoegrajekti, N., & Maslikatin, T. (2014). Realitas sosial dan representasi fiksimini dalam tinjauan sosiologi sastra. Publika Budaya, 2(1), 185.

Lyra, H. M., Indira, D., & Muhtadin, T. (2017). The expression of cultural values in sundanese manunscripts of mandala period. Paper presented at the The 4th International Conference on UrbanStudies Borders and Moobility, Surabaya.

Maulana, A. (2012). Rektor unpad luncurkan buku kumpulan fiksi mini bahasa sunda [nu keur néangan]. Retrieved from http://www.unpad.ac.id/2012/12/rektor-unpad-luncurkan-buku-kumpulan-fiksi-mini-bahasa-sunda-nu-keur-neangan/

McGarry, K. (1991). Literacy, communication and libraries: A study guide. London: Library Association Publishing.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2011). Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Edisi Keempat). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Septania, R. C. (2018). Indonesia, pengguna Facebook terbanyak ke-4 di dunia. Retrieved from https://tekno.kompas.com/read/2018/03/02/08181617/indonesia-pengguna-facebook-terbanyak-ke-4-di-dunia.

Sobarna, C. (2007). Bahasa Sunda sudah di ambang pintu kematiankah? Makara, Sosial, Humaniora, 11(1).

Sudaryanto. (1992). Metode linguistik ke arah memahami metode linguistik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Sudjanamihardja, E. (2017). Komentar ti kanca. Retrieved from http://fikminsunda.com/

Sugiono. (2013). Perlindungan bahasa daerah dalam kerangka kebijakan nasional kebahasaan. Retrieved from http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/1343

Sumarsono, T. (2017). Fiksimini fenomena dina sastra Sunda. Bandung: FBS Publishing.

Supriatin, Y. M. (2017). Media sosial wadah fiksi mini (fikmin): Sebuah genre baru sastra Sunda. Jurnal Sosioteknologi FRSD ITB, 16(2).

Watson, J. L. (2017). Cultural globalization anthropology. Retrieved from Encyclopædia Britannica website: https://www.britannica.com/science/cultural-globalization


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


e-ISSN: 2289-1528