NEOLIBERALISM, ISLAM AND THE IDEA OF MANKIND (Neoliberalism, Islam dan Konsep Kemanusiaan)

Abstract

ABSTRACT

The declaration of neoliberalism as the end of history and final form of mankind ideological evolution is in sharp contrast to the claim of Muslims who believe that Islam already provided an everlasting ideology for the welfare of humanity. This study, therefore, intends to thoroughly compare the claims of these contrasting ideologies by taking the gnosis of mankind. Regarding the methodology of article, clear and logical arguments are used for clarifying the ambiguity surrounding the topic under consideration. In neoliberalism, there is complete silence on the issue of the human incorporeal soul while in case of Islam, Muslims philosophers explained it in a sensible and easy to understand manner.Neoliberalism which motivates human being for selfishness and maximization of profit are associated with violence and corruption across the planet. As an ideological innovation, it is responsible for making human being as selfish, lonely, closed, insatiable and unhappy. Regarding the gnosis of mankind, recent scientific discovery strengthens and support the claim of Muslim philosophers.

ABSTRAK

Konsep neoliberalism sebagai satu evolusi akhir ideologi manusia adalah sesuatu yang bertentangan dengan kepercayaan Muslim yang mempunyai paradigma yang tersendiri dalam ideologi bagi kebajikan insan. Oleh itu, kajian ini bertujuan untuk membandingkan sifat penghujahan yang saling bertentangan antara dua ideologi ini khususnya berkenaan konsep spiritual insan. Metodologi penghujahan di dalam artikel ini adalah bersifat logik dan jelas bagi memurnikan segala kekaburan yang wujud dalam isu ini. Di dalam neoliberalism, konsep spiritual dan rohani tidak wujud berbanding Islam yang telah menerangkan secara praktikal dan mudah. Oleh itu, ideologi ini membawa kepada sifat mementingkan diri sendiri dan pemaksimuman untung yang mana akhirnya membawa kepada isu keganasan dan korupsi. Melalui inovasi yang wujud dalam ideologi ini, ia membawa kepada sifat manusia yang mementing diri sendiri, kesepian, tamak dan kemurungan. Berkenaan genosis kejadian manusia, penemuan saintifik telah memperkukuhkan hujah yang dikemukakan oleh sarjana Islam.